Senin, 29 April 2013

JANGANLAH BERSEDIH


HIKMAH  

    Inilah hidup. Bahwa ujian dan masalah serta musibah segalanya telah menjadi ketetapan Allah. Janganlah terlalu lama bersedih, semua menjadi bagian dari penguat keimanan kita. Allah ingin menguji sejauh mana ketangguhan iman kita kepada Allah. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Al Hadid : 22)

    Bahwa nasib manusia, baik atau buruk, bahkan setiap peristiwa yang terjadi di atas panggung dunia ini, pada hakikatnya sudah ditentukan sebelumnya. Keterangan ini memberikan perspektif yang jelas tentang kedudukan ujian hidup manusia, bahwa ujian hidup berupa senang maupun susah sudah ditentukan sebelumnya sehingga manusia tak perlu menyesali atau memaksakan kehendak. 
Sikap yang pas dalam menghadapi takdir memang bukan hal mudah. Terutama ketika menghadapi peristiwa yang sangat menyedihkan, atau sangat berat, manusia benar-benar harus menempatkan dirinya dengan se-tepat-tepatnya. Manusia harus mengambil sikap bersabar atas ujian dan tetap bersangka baik pada Allah padahal ia sedang susah atau gundah. Itulah ujian, semua ujian memang diadakan untuk menguji sampai ke titik-titik batas kesanggupan

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata:

Kebaikan yg tiada kejelekan pada adl bersyukur ketika sehat wal afiat serta bersabar ketika diuji dgn musibah. Betapa banyak manusia yg dianugerahi berbagai kenimatan namun tiada mensyukurinya. Dan betapa banyak manusia yg ditimpa suatu musibah akan tetapi tdk bersabar atasnya.

     Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Qs Al Anbiya : 35)

   Ibnu Katsir semoga Allah Taala merahmatinya berkata, Makna ayat ini yaitu: Kami menguji kamu (wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar Kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang beputus asa (Tafsir Ibnu Katsir, 5/342, Cet Daru Thayyibah)

    Dalam Musibah ada penghapusan dosa, naikanlah dan percepat perjalanan kita kepada pintu kebaikan, solusi. Dengan memperbanyak istighfar, dan beramal shaleh, memperbaiki ibadah, menambah infaq dan sedekah. Insya Allah pasang surutnya kehidupan akan senantiasa kita lalui dengan ringan bila kita melibatkan Allah SWT

Tidak ada komentar: